ArticlesDecember 7, 2020by skytree

Kebutuhan Digital Marketing Yang Berbeda-Beda Di Tiap Industri

Tren pembuatan konten digital dalam bentuk tulisan menjadi semakin populer dalam beberapa tahun belakangan ini. Salah satu platform yang diandalkan banyak orang untuk membuat dan mengunggah konten digital berformat teks adalah WordPress. Simak ulasan berikut untuk mengetahui WordPress lebih jauh.

Dewasa ini, kompetisi antarperusahaan dalam suatu industri semakin ketat. Banyak perusahaan yang mengandalkan pemasaran secara online untuk meningkatkan awareness pasar terhadap produk perusahaan tersebut. Namun, belum tentu semua strategi digital marketing diterapkan dengan tepat, sehingga tak jarang perusahaan hanya akan ‘membakar uang’ sementara produk tak kunjung meraih perhatian audience.

Di dunia ekonomi sendiri terdapat dua jenis industri, yaitu industri bisnis (profit-oriented) dan industri non-profit. Pada industri profit-oriented pun akan ada dua pola bisnis berdasarkan target bisnisnya, B2B (Business-to-Business) dan B2C (Business-to-Consumer). Seberapa penting digital marketing bagi industri-industri tersebut? Bagaimanakah kebutuhan digital marketing untuk masing-masing industri tersebut?

Dalam #BincangDigital kali ini, Pinky Dian Paramita akan menjabarkan urgensi dan jenis kebutuhan digital marketing untuk berbagai industri beserta tips untuk mengetahui kebutuhan tersebut. Pelajari selengkapnya dalam wawancara berikut ini!


T: TalkDGTL | PD: Pinky Dian Paramita

T: Seberapa penting digital marketing bagi berbagai industri, Kak? Ada nggak industri yang tidak perlu digital marketing?

PD: Perlu atau tidak perlunya digital marketing pada berbagai industri sebenarnya tergantung kebutuhan mereka. Ada beberapa industri yang awalnya mengira mereka tidak butuh digital marketing, tapi setelah ditawari menggunakan digital marketing dan dijelaskan tentang benefit-nya, awareness perusahaan tersebut bangkit dan mereka akan merasakan pentingnya digital marketing.

Sebenarnya, kebutuhan terhadap digital marketing juga tergantung maturity dari industri tersebut, lho. Ada yang merasa belum butuh, ada juga yang merasa belum butuh tapi ingin tahu benefit dari digital marketing. Itu pun juga tergantung marketing plan mereka, per tahunnya seperti apa.


T: Apa bedanya digital marketing untuk tipe bisnis B2B (Business-to-Business) dan B2C (Business-to-Consumer), Kak?

PD: Strategi digital marketing-nya pasti beda karena audience keduanya juga berbeda. B2B tidak terlalu butuh media sosial, karena bisnis kepada pelaku bisnis lainnya biasanya tidak terlalu melihat media sosial. Bentuk service digital marketing full-fledge ada email, website optimization, apps, dan social media management. Kalau B2B biasanya hanya butuh channel ini: website optimization, apps, dan email. Media sosial hanya digunakan dalam proses recruitment atau publikasi kegiatan perusahaan saja.

Kalau B2C biasanya berawal dari media sosial, karena pelanggan masuk lewat media sosial walaupun media sosial bukan alat conversion yang utama untuk tipe bisnis ini. Bisa disimpulkan untuk kedua bisnis tersebut, strategi, audiens, target conversion, dan platform-nya akan berbeda.


T: Kebutuhan channel pada kedua bisnis tersebut sudah pasti atau dapat berubah, Kak?

PD: Bisa. Pada dasarnya full-fledge service yang dibutuhkan keduanya sama, tapi angle konten akan berbeda. Contohnya angle konten email dan bahasa emailnya akan berbeda. Kalau B2B biasanya akan lebih diarahkan ke soft selling atau tidak selling sama sekali. Misalnya pendekatan dengan menggunakan informasi apa yang sedang terjadi di industri tersebut. Kalau B2C biasanya butuh angle iklan yang mendorong untuk visit ke website atau klik link yang tersedia di email.


T: Saat ini banyak perusahaan yang berorientasi sosial atau non-profit, apakah mereka butuh digital marketing, Kak? Terlebih karena orientasi mereka bukan bisnis.

PD: Butuh. Perusahaan sosial yang basisnya crowdfunding butuh digital marketing untuk meningkatkan awareness audience ke perusahaan tersebut. Saat ini, kita punya klien yang basisnya crowdfunding, sebuah non-profit organization. Mereka pasti butuh digital marketing karena mereka harus memikirkan strategi digital marketing agar audience bisa menyumbang di suatu campaign atau strategi mengambil audience agar tertarik dengan perusahaan mereka.


T: Apakah ada tips dari Kak Pinky agar suatu perusahaan dapat mengetahui kebutuhan digital marketing-nya?

PD: Tipsnya: competitor research. Competitor research itu penting. Setiap perusahaan pasti punya kompetitor. Apalagi dari kompetitor itu ada yang head-to-head, dan bagi mereka itu adalah kompetitor kuat mereka. Dari competitor audit mereka akan tahu bahwa kompetitor dari industri yang sama sudah melakukan digital marketing dengan cara strateginya masing-masing, sementara mereka mungkin belum melakukannya.

Jika tren di suatu industri adalah melakukan digital marketing, maka mungkin mereka harus mulai berpikir untuk mencoba menerapkan strategi digital marketing seperti yang telah dilakukan kompetitornya. Biasanya untuk semua klien, sebelum bekerja sama, kita akan melakukan competitor audit dulu untuk memperlihatkan kepada mereka apa saja yang telah dilakukan oleh kompetitornya, baru kita rancang strateginya.

Poin-poin penting:
  • Saat ini, digital marketing penting untuk beragam industri agar reachability perusahaan meningkat.
  • Kebutuhan digital marketing tergantung pada maturity dan marketing plan masing-masing Industri.
  • Full-Fledge service digital marketing terdiri atas email, website optimization, apps, dan social media management.
  • B2B biasanya membutuhkan website optimization, apps, dan email, sedangkan B2C dan non-profit organization butuh media sosial.
  • Competitor research penting untuk menganalisis kebutuhan digital marketing suatu perusahaan.

.