Seorang copywriter legendaris, Eugene Schwartz pernah berkata, “Dengarkan pelanggan dan pikirkan tentang target pasar Anda. Pelajari produk secara mendalam. Kedua hal tersebut tidak akan mengecewakan Anda.”
Kadang kala, keterbatasan ide memang membuat content marketing jadi monoton dan tidak menarik. Padahal, kreativitas merupakan hal penting untuk menciptakan content marketing yang tepat sasaran. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan untuk menemukan ide content marketing yang segar adalah riset audiens.
Menurut marketing consultant dan pembicara populer, Pamela Slim, riset audiens akan membantu Anda mempelajari kebiasaan alami dan ciri khas para pelanggan. Permasalahan yang dihadapi pelanggan akan memunculkan ide tentang konsep content marketing yang harus Anda gunakan.
Anda bisa menggunakan lima pertanyaan ini untuk mempermudah proses riset audiens yang akan Anda lakukan:
Seperti apa wawasan pelanggan Anda?
Memahami rata-rata tingkat wawasan pelanggan ternyata penting untuk menentukan content marketing yang efektif. Misalnya, Anda patut melakukan riset terhadap para pelanggan bila Anda kerap merilis konten tentang industri pariwisata. Mulailah mencari tahu profil, latar belakang pendidikan, dan hal-hal lainnya tentang beberapa pelanggan Anda. Anda juga bisa mengakses media sosialnya untuk mencari tahu konten-konten yang sering dibagikan pelanggan Anda. Dengan demikian, Anda bisa menyesuaikan content marketing dengan tingkat wawasan dan minat mayoritas pelanggan Anda.
Masalah konkret apa yang sedang diselesaikan pelanggan Anda?
Menemukan masalah konkret yang sedang dihadapi pelanggan memang bukan hal mudah, karena mayoritas pelanggan Anda tentu tidak membicarakannya di media sosial. Namun, Anda bisa melakukannya melalui pendekatan yang lebih personal. Mulailah dengan cara bergabung di grup-grup Facebook, membaca buku-buku marketing, dan mengobrol langsung dengan pelanggan. Sehingga Anda bisa cepat mengidentifikasi masalah pelanggan secara akurat.
Bagaimana pelanggan Anda memecahkan masalahnya?
Setiap orang pasti akan mengandalkan produk atau jasa tertentu untuk menyelesaikan masalahnya. Sayangnya, tidak semua bisnis bisa menyelesaikan masalah tersebut sampai tuntas. Mayoritas bisnis pasti memperkenalkan produk atau jasanya sebagai solusi masalah. Namun, belum tentu solusi tersebut benar-benar efektif. Sebagai gantinya, Anda bisa menjabarkan tentang kegagalan proses penyelesaian masalah dan penyebabnya. Kemudian, barulah Anda menawarkan produk atau jasa dari bisnis Anda sebagai solusi yang lebih efektif.
Bagaimana cara melakukan transformasi?
Hampir semua bisnis menyatakan bahwa tujuan pemasarannya ingin meningkatkan jumlah pelanggan. Namun, jarang sekali suatu bisnis mengungkapkan tentang hal-hal yang sebenarnya diinginkan dari pelanggan. Mengungkapkan tujuan bisnis secara jujur adalah bentuk transformasi marketing modern. Hal tersebut sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan besar yang berusaha memadukan budaya perusahaan, strategi content marketing, dan personal branding. Dengan begitu, konten dan produk-produk bisnisnya punya ciri khas yang mudah diingat.
Bagaimana bisnis Anda dapat membantu pelanggan?
Pada momen-momen tertentu, Anda harus menunjukkan bahwa bisnis Anda dapat membantu menyelesaikan kesulitan pelanggan. Anda harus benar-benar menguasai product knowledge dalam bisnis Anda sehingga bisa membantu pelanggan semaksimal mungkin. Selain itu, penguasaan teknis dan fitur-fitur baru juga tak kalah penting untuk membantu pelanggan.
Menentukan content marketing jadi tak sulit lagi jika bisnis Anda selalu berorientasi kepada pelanggan. Karena bisnis yang peduli terhadap kepentingan pelanggan pasti memiliki daya tarik yang membuat pelanggan semakin setia. Sudahkah Anda menggunakan cara terbaik untuk menemukan ide content marketing baru?
.