ArticlesNovember 29, 2020by skytree

Brodo: E-Commerce Sepatu Lokal yang Sukses Memanfaatkan Content Marketing

Persaingan pasar e-commerce yang ketat bukanlah halangan bagi perkembangan bisnis lokal. Salah satu brand lokal yang mampu bertahan di tengah persaingan pasar adalah Brodo. Di tengah gempuran produk-produk luar negeri, Brodo dapat menunjukkan eksistensi sebagai brand sepatu lokal yang berkualitas dan cermat mengembangkan bisnis secara digital.

Persaingan pasar e-commerce yang ketat bukanlah halangan bagi perkembangan bisnis lokal. Salah satu brand lokal yang mampu bertahan di tengah persaingan pasar adalah Brodo. Di tengah gempuran produk-produk luar negeri, Brodo dapat menunjukkan eksistensi sebagai brand sepatu lokal yang berkualitas dan cermat mengembangkan bisnis secara digital.

Penasaran dengan kisah kesuksesan Brodo? Inilah ulasan lengkapnya!

Their Story

Brodo mulai dirintis sejak tahun 2010 ketika sang pendiri, Yukka Harlanda, masih berstatus sebagai mahasiswa Teknik Sipil ITB. Ide pertama untuk membuat sepatu muncul karena Yukka kesulitan menemukan sepatu berukuran besar untuk dirinya sendiri. Produksi pertama Brodo diawali dengan modal tujuh juta rupiah yang menghasilkan 40 pasang sepatu. Modal tersebut diperoleh dari hasil kolektif bersama teman satu fakultas Yukka yang bernama Putra Dwi Kurnia.

Kala itu, proses pemasarannya hanya melalui media sosial dan forum seperti Facebook, Kaskus, dan BlackBerry. Namun, Brodo menunjukkan perkembangan signifikan dengan jumlah pelanggan mencapai 16.000 orang. Belasan ribu pelanggan tersebut terhubung dengan Brodo melalui aplikasi chat pada delapan unit smartphone BlackBerry. Peluang bisnis yang sudah memiliki basis pelanggan setia itu akhirnya memotivasi Yukka untuk mengembangkan Brodo secara serius.

Their Goal

Brodo tentu pernah menghadapi tantangan berat di tahun-tahun pertamanya. Kehadiran kompetitor dari kalangan brand lokal maupun brand luar negeri membuat Brodo terus berinovasi. Ketika baru mengadopsi konsep content marketing untuk produknya, Brodo melakukan pengelolaan keuangan dengan sangat cermat. Karena content provider yang bekerja sama dengan Brodo biasanya memberikan diskon bahkan dibayar dengan sepatu Brodo.

Sejak dikembangkan secara serius menjadi e-commerce pada tahun 2012, Brodo semakin gencar memanfaatkan konsep content marketing. Sehingga saat ini Brodo semakin populer dengan reputasi yang tak kalah dibandingkan brand kompetitor.

Their Solution

Brodo menggunakan banyak media sosial dan berbagai sarana pendukung lainnya dengan tujuan yang berbeda-beda, yaitu:

  • Facebook: memberikan informasi tentang produk-produk baru.
  • Instagram: menyuguhkan inspirasi penampilan dengan kesan kekinian.
  • Twitter: membangun komunikasi yang interaktif dengan pelanggan.
  • Google Plus: menampilkan konten-konten informatif berupa infografis.
  • Newsletter: informasi produk yang dikirim langsung ke pelanggan setiap tiga hingga empat kali sebulan.
  • Website: media e-commerce yang juga digunakan untuk berbagi artikel khas Brodo.

Their Success

Content marketing telah memberikan kontribusi terhadap keberhasilan Brodo dalam meraih omset penjualan produk yang terbilang fantastis. Sepatu dengan rentang harga Rp 250.000 hingga Rp 595.000 tersebut laris manis dengan penjualan mencapai 4.500 pasang sepatu per bulan pada tahun 2014. Target omset pun terus meningkat seiring dengan konsep pemasaran yang terus dikembangkan Brodo. Agar tak terkesan ketinggalan zaman, desain produk Brodo selalu disesuaikan dengan tren sepatu yang sedang digandrungi di dalam dan luar negeri.

Sekarang, Anda pasti paham bahwa kekuatan content marketing sangat penting untuk mengembangkan bisnis secara maksimal. Bisnis yang dimulai dengan modal kecil ternyata juga memiliki potensi untuk berkembang menjadi lebih besar. Kalau Brodo bisa, tentu saja bisnis Anda juga bisa.

.